Awal Tutur
Holaaa! Salam kenal dari KANS untuk kawan-kawan semuanya!!!
Sedikit cerita bahwa titik berangkat pameran dan kelompok ini diinisiasi oleh Ozaques yang mengajak kedua temannya yaitu Randi Eka dan Felix Rio. Pada tanggal 20 Agustus 2019. Ketika Ozaques dan Randi Eka merasa ada sesuatu yang kurang, maka kehadiran Felix Rio menjadi keutuhan bagi kelompok ini.
Kekolektifan ini kemudian disepakati dan diberi nama KANS, yang berarti secara harfiah ‘kesempatan’; ‘peluang’. Arti tersebut kemudian dimaknai dan diterjemahkan sebagai wujud dari keterbukaan atas persoalan kuriositas, kreatifitas, dan keberanian untuk mendapatkan suatu ‘rasa’ yang primordial dari dalam diri dan menuju ke luar sehingga saling bertemu. Namun sangat pasti bahwa diksi tersebut dipilih bukan agar tampak keren semata. Melainkan sebagaimana prinsip-prinsip yang digagas oleh Ozaques ketika berdiskusi dengan Randi Eka sejak akhir tahun 2018, bahwa semua orang mutlak mendapatkan kesempatan—entah itu sebagai pembelajaran atau hanya sekedar menginginkan memiliki pengalaman di dunia seni, atau justru benar-benar ingin menjadi seniman—maka kita perlu untuk membentuk sebuah kelompok, yang sederhana dan terbuka bagi siapa saja.
Bulan November adalah momentum yang indah, dan untuk merespon keindahan itu kami mengadakan pameran kolektif pertama kali yang bertajuk “Equir-primordial #1”, equir-primordial yang telah diterjemahkan dalam hermeneutik sebagai “suatu pengalaman itu sendiri” dan tanda pagar dengan huruf satu (1) sebagai penanda atas permulaan atau awalan bagi sesuatu yang berkelanjutan. Oleh karenanya akan ada equir-primordial yang berikutnya, dan tentunya setelah awal pengenalan ini. Tajuk tersebut semestinya mewakili perjalanan setiap seniman yang terlibat di dalam masing-masing proses kreatif dan praktik artistik untuk menciptakan karya seni dengan fotografi sebagai medium dasar.
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa KANS bagaikan gerbang kesempatan untuk mencapai hasrat-hasrat berkesenian. Diskusi kritis yang dialektis nan elegan sangat penting bagi memperluas cakrawala pikiran sang pencipta, yang salah satunya adalah kolektif seni KANS yang memiliki kesempatan untuk mewujudkan itu. Maka kami bertiga mengikrarkan bahwa siapa pun sangat boleh bergabung untuk mencari dalil-dalil agar terus belajar tentang segala hal melalui seni.
Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya telah mendukung KANS kepada Karina Rima Melati, M.Hum yang bersedia membuka pameran sederhana kami, Ernawati, S.Pd., M.Sn yang menginterpretasi karya kami secara mendalam, manajer AWOR Gallery & Coffee yang keren karena telah menyediakan ruang bagi eksistensi KANS, dan semua pengunjung serta tim yang baik hati karena mau meluangkan waktu dan menjadi bagian dari pameran kami.
Poster Pameran Seni Fotografi Equir Primordial
Kekolektifan seni yang menggalakan semangatnya pada bulan November silam, telah menjadi ruang temu yang eksklusif, elegan, namun dengan penuh keterbukaan. Rasa-rasanya, geliat ini telah memberikan dinamika yang luar biasa bagi para seniman. Terlepas dari keberhasilannya, para seniman memutuskan bahwa pameran ini akan menjadi penanda bagi pergerakan kuriositas yang semoga dapat kita jumpai di babak berikutnya.
“Mari menelisik tataran primordial nya”
Pada rubrik ini, Randi Eka memberikan keterbukaan terhadap karyanya. Agaknya, penulis tak ingin kemudian disebut melakukan "pemingitan karya" seperti halnya yang diutarakan Sanento Yuliman.
Randi Eka sedang mempresentasikan karya Sumarah
Akhir kata, penulis mengajak segenap penikmat seni untuk menikmati karya Sumarah dengan berpindah pada laman Photography Archieved.
Salam Hangat
Randi
Commenti